Jumat, 29 Maret 2013

A.SEJARAH PERKEMBANGAN MUSIK DI NTB

          Sebelum kini mempejari perkembangan musik di Nusa Tenggara Barat .Marilah kita mempelajari sejarah perkembangan msik di nusantara ,kara perkembangan musik nusantara ini juga membawa perkembangannya ke Daerah Nusa Tenggara Barat.Berikut in adala sejarahnya:

http://www.medantalk.com/wp-content/uploads/peta_ntb-500x307.jpg

Sejarah Musik Nusantara
Terdapat tahapan- tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1.Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.
2.Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan  terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
3.Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.
4.Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat  dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.
Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

B.FUNGSI MUSIK NTB

1.Sarana upacara budaya (ritual)
Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.
2.Sarana Hiburan
Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.
3.Sarana Ekspresi Diri
Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.
4.Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki  pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.
5.Pengiring Tarian
Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.
6.Sarana Ekonomi
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi  dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber  penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.

C.ALAT-ALAT MUSIK NUSA TENGGARA BARA

1. Genggong

Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup yang terbuat dari pelepah daun enau.Secara etimologis kata genggong bersala dari kata “geng†(suara tinggi) disebut genggong lanang dan “gong†(suara rendah) disebut wadon, sehingga musik genggong selalu dimainkan secara berpasangan. Musik genggong secara orkestra dapat dimainkan dengan alat musik yang lain seperti petuq, seruling, rincik dan lain-lain.

2. Rebana Burdah

Sebuah bentuk alat musik hasil akulturasi kebudayaan bangsa Arab dengan etnis Sasak. Rebana Burdah dipadukan dengan syair-syair pujian terhadap Allah SWT dan riwayat Nabi Muhammad SAW yang dipetik dari kitab karya sastra Arab “Al Baranzi”.

3. Gambus

Alat musik petik dengan menggunakan dawai sebagai sumber suara (bunyi) yang digunakan untuk mengiringi lagu-lagu tradisional. Alat musik ini dapat dimainkan secara bersama-sama atau sendiri.








4. Mandolin

Alat ini merupakan sebuah alat musik petik tradisional yang mempunyai senar dan dimainkan seperti biola. Sering dipakai untuk mengiringi tari rudat dan lagu-lagu tradisonal. Alat musik ini dapat dipadukan dengan alat musik lainnnya untuk mengiringi lagu-lagu tradisional.
5. Preret

Preret adalah sebuah alat pengiring tarian, lagu maupun orkestra. Alat musik ini dijumpai hampir diseluruh wilayah Indonesia.Cara memainkannya adalah meniupnya.

6. Druridana
Duridrana ini sebenarnya tidak beda dengan sebuah garputala. Seperti garputala yang kita ketahui paha umumnya yaitu berbentuk seperti garpu yang hanya memiliki dua gigi seperti huruf “y”. Jika dihentakkan akan menghasilkan resonansi pada frekuensi tertentu. Dan Duridrana di Nusa Tenggara Barat ini terbuat dari bambu.

7. Muri
Masih ingat tentang alat musik klarinet? Nah Muri ini juga hampir sama dengan klarinet hanya saja muri terbuat dari daun. Suara yang dihasillkan alat musik tradisional nusa tenggara barat satu ini juga sangat merdu dan unik.
8.Idiokordo
Nah, alat musik satu ini yang mungkin paling jarang kita dengar dan belum ada di Provinsi lain pada artikel yang pernah saya tulis sebelumnya. Idiokordo ini adalah alat musik jenis petik yang memiliki tiga dawai atau senar yang bagian utamanya terbuat dari kayu yang hampir mirip dengan biola dengan ukuran lebih besar dari biola.




D.JENIS MUSIK ORKESTRA
1 .Barong Tengkok

Merupakan salah satu jenis musik orkestra Lombok, terdiri dari krenceng enam pasang, satu buah gendang dan sebuah petuk. Barong lanang/wadon yang berfungsisebagai tempat reog sebuah gong dan tiga buah seruling sebagai pembawa melodi. Disebut barong tengkok karena salah satu alatnya (reog) diletakkan pada bentuk barong yang dibawa dengan ditengkokkan


1.Dikatakan pada lirik yang dinyanyikan sebelum bangkit menari:Tiang lanang beli bagus Beli bagus bau rauh Kasunane tarik bebunga Sedang pengibing (penari) seolah kumbang yang merindukan bunga. Dahulu ditengah arena obor bambu setingggi datu setengah meter (sekarang digunakan lampu petromaks yang sering diletakkan di luar arena). Antara si penari gandrung dengan pengibing berkejar-kejaran mengelilingi obor tersebut. Ini disebut “bekeleokang”. Atau sesekali saling ‘kejitin” (main mata) dengan berbatasan obor.

2. Selama ngibing dilakukan sering pengibing berbuat nakal dengan menyentuh bagian tubuh penari utama, bahkan ada yang mencoba beradu pipi. Untuk menghindari hal seperti itu ia dilengkapi dengan “senjata”, yaitu ujung runcing dari gempolan yang merupakan bagian dari hiasan kepala yang disebut gelungan. Kalau pengibing tidak segera menghindar akan kena tusukan benda tajam tersebut.
Parianom, bagian ketiga ini merupakan perpanjangan dari bagian kedua. Gending pengiring yang disebut parianom tidak menggunakan seluruh instrumen orkestra gandrung. Yang berperan adalah redep dan suling dibantu suara gendang, petuk dan rincik. Dalam bagian ini penari gandrung akan melengkapi tariannya dengan nyanyian yang disebut “besanderan”. Sekarang lariknya tidak lagi dalam bahasa daerah tetapi dalam bahasa Indonesia.
jenis keramaian lainnya yang menghadirkan orang banyak. Instrumen gandrung dalam bentuk orkestra terdiri dari pemugah, saron, calung, jegogan, rincik, petuk, terompong, gender, redep dan suling.

3. Gendang Beleq
Disebut gendang beleq karena salah satu alatnya Disebut Gendang Beleq karena salah satu alatnya adalah gendang beleq (gendang besar).

Orkestra ini terdiri atas dua buah gendang beleq yang disebut gendang mama (laki-laki) dan gendang nina (perempuan), berfungsi sebagai pembawa dinamika.

Sebuah gendang kodeq (gendang kecil), dua buah reog sebagai pembawa melodi masing-masing reog mama, terdiri atas dua nada dan sebuah reog nina, sebuah perembak beleq yang berfungsi sebagai alat ritmis, delapan buah perembak kodeq, disebut juga “copek”. Perembak ini paling sedikit enam buah dan paling banyak sepuluh. Berfungsi sebagai alat ritmis, sebuah petuk sebagai alat ritmis, sebuah gong besar sebagai alat ritmis, sebuah gong penyentak, sebagai alat ritmis, sebuah gong oncer, sebagai alat ritmis, dan dua buah bendera merah atau kuning yang disebut lelontek.

Menurut cerita, gendang beleq ini dulu dimainkan kalau ada pesta-pesta kerajaan, sedang kalau ada perang berfungsi sebagai komandan perang, sedang copek sebagai prajuritnya. Kalau perlu datu (raja) ikut berperang, disini payung agung akan digunakan.

Sekarang fungsi payung ini ditiru dalam upacara perakawinan. Gendang beleq dapat dimainkan sambil berjalan atau duduk. Komposisi waktu berjalan mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan duduk yang tidak mempunyai aturan.

Pada waktu dimainkan pembawa gendang beleq akan memainkannya

Pakaian penari gandrung terdiri atas kain batik, baju kaos lengan pendek, gelungan (penutup/hiasan kepala), bapang, lambe, ampok-ampok, gonjer. Seangkan pakaian pengibing adalah baju, kain, dodot dan sapuq. Pertunjukan biasanya dilakukan pada malam hari. Lama seluruh pertunjukan lebih kurang 3 jam. Untuk setiap babak (satu pengiring) lamanya rata-rata sepuluh menit.

Tari gandrung benar-benar merupakan tari rakyat pada arena terbuka yang dilingkari penonton dan fungsinya semata-mata untuk hiburan. Gandrung tesebar pada beberapa desa di pulau Lombok antara lain Gerung dan Lenek di Lombok Timur. Gandrung ‘ditanggep” orang untuk pesta perkawinan dan sunatan. Tetapi dewasa ini bergeser fungsinya menjadi hiburan rakyat dalam rangkaian hari-hari besar nasional atau sambil menari, demikian juga pembawa petuk, copek dan lelontok.
Cilokaq

Musik ini terdiri dari bermacam-macam alat yakni:
- Alat petik, gambus ada dua buah masing-masing berfungsi sebagai melodi dan akrod.
- Alat gesek, biola ada dua buah keduannya berfungsi sebagai pembawa melodi.
- Alat tiup, suling dan pereret yang berfungsi sebagai pembawa melodi.







2.CEPUNG
Kesenian ini merupakan seni vokal  tradisional daerah Lombok, alat yang digunakan sangat terbatas, hanya diiringi dua alat musik yaitu seruling dan redep. Dengan keterbatasan alat musik yang digunakan maka para pemain mengatasinya dengan cara menirukan bunyi gendang, kenceng, rincik. Para pemain selain bertugas membuat bunyi-bunyian yang menyerupai alat musik tertentu juga  sebagai pembawa syair atau pantun secara bersaut- sautan.
Jumlah pemain cepung ini 6 orang  yang bertugas sebagai pembaca lontar yang merupakan sumber cerita dan syair cepung itu sendiri. Pembacaan dilakukan bergantian  setiap kali pergantian babak permainan ( merupakan pendahulu gending baru), dua orang sebagai pemain alat musik dan tiga orang sebagai pembawa musik vokal yang dilakukan sambil menari dengan gaya yang lucu sesuai dengan syair dan gending  yang dibawakan dan ketiga pembawa musik  vokal tersebut dalam keadaaan duduk.
Kesenian ini merupakan perkembangan dari “pepaosan-pepaosan” , cerita yang diambil dalam seni cepung ini khusus dari Pepaosan Cerita klasik”Monyat”. Cerita klasik Monyet sangat terkenal di Lombok, dikarang dalam bentuk pantun (seloka) dalam bahasa sasak oleh Jero Mihran pada tahun 1859. Seluruhnya terdiri dari 671 bait, dibawakan dengan tembang Sinom, Semarandana, Kumambang, Durma, Dang-dang dan Pangkur.





3.CILOKAQ
Cilokaq berasal dari permainan sebuah gambus. Dengan gambus orang-orang membawakan lagu-lagu untuk mengisi waktu senggang dan sebagai pelepas lelah. Berangsur-angsur gambus ditambah dan dikombinasikan dengan alat musik lain sebagai pelengkap irama, melodi dan ritmis lagu-lagu yang dibawakan. Nama cilokaq diambil dari salah satu nama atau judul lagu yang digemari oleh masyarakat pada waktu itu. Arti cilokaq itu sendiri sampai sekarang masih belum diketahui secara pasti, namun ada
pendapat yang mengatakan cilokaq berasal dari kata ”seloka” karena syair-syair yang dibawakan merupakan seloka.
Konon, Cilokaq merupakan seni musik yang bernafaskan padang pasir yang gubahan-gubahan lagunya bersumber dari nada gambus tunggal. Tetapi, dalam perkembangannya, musik Cilokaq dikembangkan lagi dengan penambahan alat-alat musik lainnya seperti jidur, suling, gitar, gendang (ketipung).
     Musik Cilokaq dulunya sebagai penghibur biasa, namun karena hanyak permintaan untuk mengisi berbagai acara akhirnya tidak dapat dihindari kalau seni musik asli Cilokaq mengikuti perkembangan yang ada.
E.LAGU DAERAH ASAL NUSA TENGGARA BARAT

1. Lirik Lagu Daerah Nusa Tenggara Barat Helele Ala De Teang

Helele u ala de teang
Die jarang aming plaju
Jarang aming gebah humang
Udi keda benu miju
Helele u ala de teang
Die jarang aming plaju
Jarang aming gebah humang
Udi keda benu miju
Helele u ala de teang
Die jarang aming plaju
Jarang aming gebah humang
Udi keda benu miju

2.Lirik Lagu Daerah – Tutu Koda – Provinsi Nusa Tenggara Barat


O ina beten melewan lau doan
O ina saren motanan rae lela
Panadi maan tun pulo pai getan
Rawe di maan wulan le mamatan
Mo aman langsung ke nobo taran bala
Kemata lali go ena lalo dang
Naku mo pana di mulo duli tukang
Paten moi betu beri buratu
3.LIRIK LAGU TOBE ONANA
ebe o nana o tebe onana
E hau tebe o nana
E hau tebe o nana
tebe o nana nanensa
E hau na nanensa

Reff

E do re re do
O e do re re do
E hau tebe o nana
E hau tebe o nana
tebe o nana nanensa
E hau na nanensa




4.LIRIK LAGU PAI MURA RAME
Pai mura rame rame ka kano arie
Tula solao hamura rame
rameBuat senang cuma ini malam saja
Tutup kronik kata sayonara
Sudahlah dekat dekat di ambang pintu
Mari bermaafan mari frater baru mengikat janji
Ingat ingat dalam doa dalam panggilan kita bersama



5.LIRIK LAGU BOLELEBO

Bolelebo ita nusa lelebo bolelebo ita nusa lelebo
Malole simalole ita nusale malole
Malole simalole ita nusale malole

Bolelebo lanah Timor lelebo
Bolelebo ita nusa lelebo
Baik tidak baik tanah Timor lebin baik
Baik tidak baik tanah Timor lebin baik

6. LIRIK LAGU MOREE

More …
Eweta more e…………….
Atedo do dauto kitiko
Rendo noona rauda kaka longgo

Atedo do dau to kitiko
Rendo noona rau ra lo o
Elele ……….o songge se
Onea tekan mawero
Amate tebokan olare